Ayo Bersholawat

Ayo Bersholawat !
Oleh : Habib Ridho bin Muhammad Alhabsyi
(Ceramah ini disampaikan beliau dalam acara walimatul khitan di
Karang Tengah – Demak)
Bersholawatlah kepada Rasullah Muhammad bin Abdullah Saw,
bahkan Allah Swt pun bersholawat kepada Rasulullah Muhammad
Saw. Sholawat dari Allah Swt kepada Rasulullah Muhamad Saw
maknanya rahmat Allah Swt. Sholawat dari kita untuk Rasulullah
Muhammad Saw itu do ’a (do’a kita kepada Allah Swt dengan
perantara Rasulullah Saw).
Allah Swt menurunkan rahmat ada dua macam, yaitu rahmat
yang khusus untuk Rasulullah Muhammad Saw dan rahmat yang
umum yaitu untuk kita umat beliau Saw. Rasulullah Muhammad
Saw bersabda bahwa Allah Swt mengkaruniakan kepada kita
berbagai keistimewaan di saat kita berkumpul dalam rangka
kebaikan. Berkumpul dalam kebaikan adalah berkumpul dimana di
sana untuk mengingat Allah Swt. Mengingat Allah Swt maka
berarti dia mengingat Rasulullah Muhammad Saw, mengingat
Rasulullah Muhammad Saw berarti dia berjalan di jalannya
Rasulullah Muhammad Saw.
Dusta kalau ada yang mengaku ulama tapi dia tidak melewati
Rasulullah Muhammad Saw, tidak melewati jalan yang sudah
ditempuh Rasulullah Saw. Jalan yang bagaimana? Jalan yang tidak
meninggalkan sholawat kepada beliau Saw dan tidak meninggal
sunnah-sunnah beliau Saw. Sementara ini sudah banyak orang-
orang yang meninggalkan sunnah beliau Saw, banyak yang
menganggap sholawat itu bid’ah dsb, ingat jangan sekali-kali
meremehkan sunnah beliau Saw.
(Sebagaimana disebutkan bahwa orang yang dicintai Allah Swt
adalah mereka yang mengikuti Rasulullah Muhammad Saw, orang
yang mengikuti Rasulullah Muhammad Saw adalah mereka yang
menjalankan sunnah-sunnah beliau Saw)
Selain tidak meremehkan sunnah-sunnah beliau Saw, jangan lupa
akan hak-hak diantara kaum muslimin, yaitu :
1. Saling mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama
muslim. Disunnahkan laki-laki mengucapkan salam kepada laki-
laki, tidak disunnahkan laki-laki mengucapkan salam kepada
perempuan yang bukan mahrom-nya.
2. Datang membezuk ketika ada kaum muslimin yang sakit.
Jangan pilah-pilih hanya mau membezuk mereka yang kaya saja,
bezuk mereka yang miskin juga. Membezuk semua adalah lebih
baik.
3. Datang di saat ada kaum muslim yang meninggal dunia.
Jangan lihat yang meninggal itu termasuk orang baik atau tidak,
baik atau buruk dia datang ta ’ziyah saja, lalu sholatkan dia. Baik-
sangkalah kepada makhluq Allah Swt dan khususnya kita harus
berbaik sangka kepada Allah Swt.
4. Kalau kita dinasehati sesama muslim maka terimalah dengan
baik nasehat itu demi kebaikan kita.
5. Kalau ada yang bersin ucapkanlah ’Alhamdulillah’, lalu kita yang
mendengarkan segeralah jawablah dengan ucapan ’Yar hamullah’.
(Ini termasuk saling mendo’akan sesama muslim).
Kalau kita melakukan hal-hal tersebut maka kita akan menjadi lebih
baik, tidak ada pencurian sebab muslim tidak pernah mencuri,
muslim tidak pernah bergosip sebab dosa gosip lebih besar
daripada zinah sekalipun.
Disebutkan bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah Swt, bulan
sya'ban bulannya Rasulullah Muhammad Saw. Rajab sudah lewat,
tapi istighfar tidak boleh berhenti, teruslah beristighfar. Bulan ini
bulan Sya ’ban, perbanyaklah sholawat kepada Rasulullah
Muhammad Saw. Dikisahkan ada salaf yang mengatakan bahwa
minimal kita bersholawat sehari 300X bahkan ada yang
mengatakan bahwa kalau kita baca sholawat ’Allahumma sholi ala
sayyidina Muhammad, nabiyil umi 1.000X sehari maka dia akan
tahu tempatnya di akherat sebelum dia meninggal dunia.
Diceritakan bahwa suatu saat ada seorang ibu datang kepada
seorang ulama salaf, ibu itu ingin bermimpi bertemu dengan
anaknya yang sudah meninggal dunia. Ibu itu disuruh sholat 4
roka ’at setelah sholat Isya’, di setiap roka’atnya baca surat Al-
Fatihah dan At-Takatsur lalu baca sholawat hingga tertidur. Setelah
ibu itu melakukan apa yang dikatakan kepadanya maka ibu itu pun
bermimpi bertemu dengan anaknya yang sudah meninggal. Tapi
yang dilihatnya adalah anaknya sedang disiksa dengan 70.000
adzab oleh Allah Swt. Lalu dilaporkan kepada ulama tadi, ibu itu
disuruh banyak-banyak shodaqoh.
Malamnya sang ulama bermimpi bertemu dengan anak ibu tadi
tapi apa yang dilihatnya berbeda dengan yang dilihat ibunya,
sekarang anak ibu itu berada dalam kenikmatan dan kesenangan.
Ketika ditanya kenapa begitu padahal ibunya melihat dia sedang
dalam adzab Allah Swt, dijawab bahwa dia begini berkat sholawat
yang dibacakan satu kali oleh seseorang ketika lewat di
makamnya. Lihat, satu sholawat menyelamatkan kita dari 70.000
adzab Allah Swt. Lalu bagaimana dengan sholawat yang dibaca
lebih dari satu kali, berapa banyak kita akan diselamatkan dari
adzab Allah Swt, semoga kita termasuk orang-orang yang
membaca sholawat.
Ada beberapa malam yang ketika kita berdo’a di malam itu maka
do’a kita tidak akan ditolak oleh Allah Swt, diantaranya adalah
malam 1 Rojab, malam Nishfu Sya’ban, malam ied, malam
jum’at. Malam Nishfu Sya’ban sebentar lagi, perbanyaklah
sholawat sebab sholawat memperberat timbangan kebaikan kita di
akherat nanti. Barang siapa saat kiamat tidak melihat Rasulullah
Muhamamd Saw maka dia termasuk orang yang bakhil, orang
yang pelit. Ketika ditanya siapa orang yang pelit itu ya Rasulullah,
maka dijawab oleh Rasulullah Muhammad Saw bahwa orang
yang pelit adalah orang yang ketika disebut nama Rasulullah
Muhammad Saw dia tidak bersholawat kepada beliau Saw.
Orang tidak bakal selamat kalau dia tidak mencintai Rasulullah
Muhammad Saw, mencintai Rasulullah Muhammad Saw adalah
mengerjakan sunnah-sunnah beliau Saw. Kita umat termulia
sebab Nabi kita Nabi yang termulia bahkan semua Nabi
merindukan menjadi umat Rasulullah Muhammad Saw. Kita harus
bersyukur menjadi umat Nabi Muhammad Saw. Dikisahkan ada
70.000 umat yang masuk Surga tanpa hisab. Semoga kita
termasuk di dalamnya. Amin.
Bersholawat dan bershodaqohlah agar kita selamat. Shodaqoh
yang paling utama adalah kepada yang terdekat dengan kita dulu,
saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita dulu baru mereka-
mereka yang lebih jauh. Dan ingat bahwa shodaqoh itu sama
dengan silaturrohim.

Adab dalam Berdoa

Do’a atau berdo’a tidak
asing lagi bagi telinga
kita. Hampir semua
agama dan
kepercayaan
mengajarkan kepada
pengikutnya untuk
senantiasa bedo’a.
sebab do’a adalah
pengingat ketika
keberhasilan dapat diraih,maka kita sadar itu merupakan karunia
Alloh, jika kegagalan yang datang, maka do’a sebagai benteng dari
putus asa, karena dari situ kita tahu betapa lemahnya kita,tanpa
pertolongan-Nya mustahil kita mampu menjalani hidup ini.
Sebagian orang menggap do’a sebagai “pesugihan” yang halal,
mungkin anda sudah mencari do’a manjur,do’a paling
mujarab,do’a paling ampuh, atau juga mendatangi tempat berdo’a
yang maqbul, mungkin juga sudah menyempatkan waktu untuk
memasuki waktu mustajabnya do’a.
Pernahkah kita merasa kalau do’a kita ditolak oleh Alloh?
Berbagai do’a sudah dilantunkan, bermacam cara bahkan tidak
jarang kita meluangkan waktu, mencari saat dan tempat yang
konon mustajab untuk berdo’a, namun semua itu nyaris tidak
membawa hasil, bahkan yang lebih tragis, nikmat yang kita
harapkan malah laknat yang datang. Kehidupan yang layak, rejeki
yang melimpah,isteri yang cantik,kendaraan mewah selalu kita
panjatkan agar itu berpihak pada kita, namun bukannya mendekat,
malah menjauh.
Rahasia do’a makbul
Setelah bertahun-tahun terombang-ambung diantara harapan dan
putus asa, kadang pertanyaan- pertanyaan datang bertubi-tubi.
Kenapa Alloh masih enggan mengabulkan do’aku? Apa salahku?
Kurang apalagi? Puasa sudah,berdo’a sudah,beramal sudah, tapi
koq masih begini saja.
Ada 3 tahapan yang harus kita lakukan agar do’a kita maqbul,
bahkan dijamin pasti insya Alloh manjur ;
Syukur
Mungkin kita bertanya, hidup saja susah apa yang mau disyukuri?
Inilah kesalahan kita. Coba kita renumgkan ! andai kita mempunyai
anak, anak kita minta mobil-mobilan, karena kita sayang kita kasih,
tapi anak itu lupa membawa pulang mainannya ketika bermain
dengan kawan-kawannya. Hilanglah mainan itu. Keesokan harinya
dia merengek minta dibelikan lagi,kita pun membelikannya, dan
kejadian pertama terulang lagi. Lantas jika anak kita itu minta lagi
apa jawab kita? Apa akan langsung membelikannya? Tentu kita
akan marah bukan?
Memang Alloh tidak seperti kita, namun kita hendaknya tahu diri,
bagaimana Alloh akan mengabulkan do’a kita jika nikmat yang
sudah ada saja tidak pernah disyukuri, ini namanya tidak tahu
berterima kasih.
Dan yang paling penting adalah ; do’a itu bisa di ijabah atau ditolak
oleh Alloh, tapi syukur pasti akan diterima ( bagaimana syukur
yang benar? akan dilanjutkan dalam tulisan berikutnya , insya
Alloh).
Jika kita bersyukur, maka Alloh akan menambahi anugerah-Nya
kepada kita tanpa kita minta sekalipun. Alloh berfirman ; “Jika kamu
menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan
dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” QS.
An Nahl : 18.
Malu
Sepantasnya kita malu, mungkin kita tidak diberi harta lebih, tapi
kita masih diberi akal, tangan, kaki dan yang lebih penting kita
masih hidup, tapi kenikmatan2 itu sekan tidak berarti apa-apa bagi
kita, kita mendefinisikan nikmat itu hanya berupa
harta,tahta,wanita.
Istighfar
mohonlah ampun kepada Alloh, atas kesalahan-kesalahan yang
telah kita lakukan dengan sebenar-benarnya.
Insya Alloh dengan di awali dan dilandasi 3 hal tersebut do’a kita
akan di kabulkan oleh Alloh. Dengan catatan semua itu dilakukan
dengan benar tanpa direkayasa.
Posted in Tasawuf | Tags: rahasia do'a
« Garam dan Telaga
Korban Perkosaan Boleh Aborsi »
RELATED POSTS
Surat Terbuka Buat Peserta Mukernas
Assalamualaikum W.WKepada bapak-bapak pengurus Pusat
Rifaiyah yang terhormat. Sebentar lagi Insya Allah bapak-bapak
akan melaksanakan Mukernas Rifaiyyah, dan saya sangat yakin
dan percaya bahwa ratusa...
Syarat-syarat Shah Shalat Jum’at
Setelah syarat-syarat kewajiban shalat Jum'at dijelas-kan, maka
syarat-syarat sahnya shalat Jum'at di sini pula diterangkan.24)
Adapun syarat-sayarat sah shalatJum'at terdapat dua bagian.
Pertama,...
Hormatilah Gurumu !!!
Ilmu amat tinggi kedudukannya di dalam Islam. Demikian pula
mereka yang mengajarkan dan menebarkan ilmuTanbihun.com—
Tiap bulan lahir ratusan doktor dan kaum professional di dunia
dari rahim dunia pend...
Kurban Sebagai Uji Loyalitas
Sebenarnya kalau kita mau membuka lembaran sejarah kembali,
kita akan menemukan bahwa ibadah kurban itu setua peradaban
manusia itu sendiri. Berawal dari perintah Alloh kepada anak-anak
Adam As, yang ...
Merintis Tradisi Berceramah
Proses perkembangan seni berceramah berlangsung mulai abad
ke-10 hingga abad ke-12. Ceramah lekat dengan tradisi Islam. Dan,
kegiatan berceramah ini bermula dari pemikiran kaum
tradisionalis.